Result Of Departemen Research & Developtment Tahitian Noni International Inc.
« Tahitian Noni BIOACTIVE Membantu Mempertahankan Kolesterol Dalam Kadar yang Sehat.
Uji klinik pada manusia dilakukan terhadap 68 perokok aktif.
Hasilnya, efek mengkonsumsi Tahitian Noni BIOACTIVE (2 oz/hari) selama
1 bulan dapat meningkatkan profil lipid darah ditandai dengan
penurunan LDL (6-10%), trigliserida (10-54%), hemosistein (21%),
kolesterol total (7-22%), dan peningkatan HDL (10-16%) (Wang, MinYang
et al. Circulation J Am Heart Assoc, 2007).

« Tahitian Noni BIOACTIVE Mengurangi Resiko Kanker dengan Cara Mereduksi Karsinogen perusak DNA.
Uji klinik pada manusia dilakukan terhadap 245 perokok aktif.
Hasilnya, efek mengkonsumsi Tahitian Noni BIOACTIVE (4 atau 6 oz/hari)
selama 1 bulan signifikan Mereduksi Kkarsinogen di dalam limfosit
jenis MDA-DNA adduct (53,36%) dan aromatik-DNA adduct (44,9%)
dibandingkan plasebo (Wang, Min-Yang et al. AACR annual meeting,
2007).
« Tahitian Noni BIOACTIVE Meningkatkan Kualitas Kesehatan Wanita Post-Menepous.
Uji klinik dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Illionis
memakai teknik survei klinik SF-6. Hasilnya, efek mengkonsumsi Tahitian
Noni BIOACTIVE (4 oz) pagi dan malam hari selama 3 bulan signifikan meningkatkan kualitas hidup mencakup skor fungsi fisik, pemdengaran, mood, dan perasaan lebih baik (Wang, Mian-Yin et al. J Alternative Complement Med, 2004).
« Tahitian Noni BIOACTIVE Menyokong Sistem Kardiovaskuler serta Mmembantu Mempertahankan Jantung yang Sehat. Uji
klinik pada manusia dilakukan di Universitas BYU-Hawaii 2006 terhadap
10 pasien yang didiagnosis mengalami hipertensi. Hasilnya, efek
mengkonsumsi Tahitian Noni BIOACTIVE (4 oz/hari) selama 30 hari
signifikan menurunkan tekanan darah tinggi (rerata pretritmen= 144/83;
rerata postritmen= 132/76) (Palu, Afa K. et al. American chamical
society simposia series {in press}).
« Tahitian Noni BIOACTIVE Mempertahankan Kesehatan Sendi.
Uji klinik pada manusia dilakukan terhadap 90 pasien yang didiagnosis
mengalami spondilosis servikal di Fakultas Kedokteran Universitas
Lagos. Hasilnya, efek mengkonsumsi Tahitian Noni BIOACTIVE (30
mL x 2/hari) selama 4 minggu signifikan menurunkan intensitas nyeri
moderat tanpa analgesik apapun, skor range of movement (ROM) servikal
meningkat (Akinbo et al. Niger Health J Blomed, 2006).
« Tahitian Noni BIOACTIVE Meningkatkan Energi dan Kekuatan Fisik.
Uji klinik pada manusia dilakukan terhadap 40 atlet terlatih
pemeriksaan treadmili dan darah. Hasilnya, efek mengkonsumsi Tahitian
Noni BIOACTIVE
(100 mL) selama 3 minggu meningkatkan time exhaustion (21%), dan
menurunkan semiluminesen darah (25%) (Palu, Afa K. et al. Journal of
Medicinal Plant Research, 2008)
« Tahitian Noni BIOACTIVE Meningkatkan Fungsi Sistem Imun.
Uji klinik pada manusia dilakukan terhadap 12 relawan yang sehat.
Hasilnya, efek mengkonsumsi Tahitian Noni BIOACTIVE (330 mL) selama 8
minggu signifikan mereduksi MDA, meningkatkan aktivitas IL-2 dan sel NK,
tanpa memicu efek samping.
Selain uji klinik yang resmi diprogramkan Tahitian Noni International Inc., efikasi Morinda citrifolia L.
juga cukup menarik perhatian para ilmuan biomedik dari berbagai
negara. Misalnya, Departemen Kesehatan Amerika menghibahkan dana
penelitian untuk uji klinik fase- 1 mengenai toleransi dosis dan
toksisitas produk olahan Morinda citrifolia L. 2000 mg selama 28 hari.
Dosis
ini terus ditingkatkan dengan penambahan 2000 mg selama 28 hari.
Dosis ini terus ditingkatkan dengan penambahan 2000 mg/hari, sampai
tercapai dosis maksimal 10 gram per hari (Isset et al. Qual Life Res,
2005). Dosis aman ini setara dengan 200 mL (secangkir) Tahitian Noni BIOACTIVE .
Berdasarkan uji klinik tahap- 1, maka Tahitian Noni Bioactive
dikategorikan aman dijadikan sumber nutrisi untuk meningkatkan kualitas
kesehatan.
RISET
BIOMOLEKULER TENTANG MORINDA CIFITROLIA L. (NONI) KARYA PARA PENELITI
LINTAS NEGARA YANG DIPUBLIKASIKAN MELALUI ANEKA JURNAL INTERNASIONAL.
«
Noni Berfungsi sebagai Ansiolitik dan Sedatif (penenang, antistres)
Melalui Mekanisme Kompetitif Ligan, yakni Efek Agonis melalui
Pengikatan Reseptor Asam Gama-Amino Butirat (GABA?). Hasil uji in
vitro memakai rdioligan (3H) memperlihatkan signifikasi aftinitas
ekstrak buah noni terhadap reseptor GABA? (neurotransmiter inhibisi)
sekuat 75% (S. Deng. Et al. Phytomedicine, 2007)
« TAHITIAN NONI® BIOACTIVE memiliki
Potensi Ergogenik (Anti-Lelah dan Meningkatkan Endurance), serta
Meningkatkan Performance Fisik secara Keseluruhan. Hasil uji in vivo
pada mencit tua yang diminumkan TAHITIAN NONI® BIOACTIVE
denagn variasi peningkatan dosis (10, 20, 40 mL/kg berat badan)
memperlihatkan rerata waktu (potensi ergogenik) yang lebih lama
dibandingkan kontrol pada tes berenang (36% berbanding 45%) dan tes
putaran roda (59% berbandung 128%) (S. Deng et al. Phytoter Rees, 2007).
« Tahitian Noni BIOACTIVE memodulasi
sistem imun melalui aktivitas reseptor kanabinoid-2 (CB2), mensupresi
sitokin IL-4 dan meningkatka produksi IFN-y. Secara in vitro,
Tahitian Noni BIOACTIVE dan konsentrat Tahitian Noni Bioactive(1,5
mg/mL) berpotensi mengaktivasi reseptor CB2. Sedang secara in vivo,
hewan coba yang diminumkan Tahitian Noni BIOACTIVE selama 16 hari
memperlihatkan penurunan produksi IL-4 dan peningkatan IFN-y (Afa K.H.
et al. J Ethnopharmacol, 2008).
« Morinda cifitrolia L. memiliki
aktivitas fistoestrogenik, diantaranya ekstrak helsan puree noni
dapat dimanfaatkan untuk terapi sulih hormon estradiol secara alami
melalui reseptornya. Komponen yang berperan dalam mekanisme ini adalah
CPx. Komponen ini dapat diidentifikasi memakai analisis spektral
mencakup UV, 1H NMR, dan 13C- Pandent NMR (Westendort J. Et al.
Intenational Congress and 54th Annual Meeting of Society For Medical
Research, 2006).
« Tahitian Noni BIOACTIVE
memiliki Variabilitas Mineral yang berbeda dibandungkan 177 Merek
Tahitian Noni BioactiveKomersil berdasarkan Protokol Association of
Official Analytical Chemists. Derajat variabilitas mencakup konsentrasi
sembiilan mineral utama, diantaranya konsentrasi sebagai nutrisi
minor. Secara umum Tahitian Noni BIOACTIVE mmiliki profil nutrisi yang
berbeda dibandingkan semua merek Tahitian Noni Bioactivekomersil
seperti halnya yang dipublikasikan oleh Uni Eropa (Brett J.W. et al.
Int J Food Sci Nutr, 2006).
« Berdasarkan Analisis Kimia dan Uji Genotoksisitas Tahitian Noni Bioactive dinyatakan tidak memiliki Potensi Genotoksik dan Antraquoinin Gonotoksik. Analisis HPLC Tahitian Noni Bioactive memperlihatkan
nilai antraquonin yang negatif, dengan sensitivitas <1 ppm.
Flavoniod Tahitian Noni Bioactivesedikit memperlihatkan efek mutagenik.
Sedangkan tikus yang ditritmen konsentrat Tahitian Noni Bioactivetidak
memperlihatkan UDS pada hepatosit primer, DNA adduct, ataupun
putusnya rantai DNA (Westendorf J. et al. J Agric Food Chem,2007).
«
Buah Morinda cifitrolia L. memiliki Efek Antiproliferatif Sel Tumor
secara Selektif. Uji MTT memperlihatkan aktivitas sitotoksisitas
ekstrak metanol Morinda cifitrolia L. dengan median konsentrasi letal
(LC50) terhadap sel ginjal hamster bayi (BHK), sel ginjal monyet hijau
Afrika (Vero), dan karsinoma laring manusia (Hep2) berturut-turut
2.5, 3 dan 5 mg/mL. Sedangkan konsentrasi 0,1 mg/mL ekstrak mentahnya
sudah memperlihatkan aktivitas sitotoksisitas terhadap sel kanker
payudara (MCF7) dan neuroblastoma (LAN5) berturut-turut sekuat 29% dan
36% (Arponsuwan et al. Phytother Res, 2006).
« Morinda cifitrolia L. memiliki Potensi Terapeutik untuk Kandidiasis dan Aspergilosis.
Ekstrak cair Morinda cifitrolia L. dapat mempengaruhi konversi
morfologi Candida albcans dari bentuk yeast menjadi filamentosa di dalam
serum serta menginhibisi germinasi spora Aspergillus nidulans
(Banerjee et al. Am J Chin Med, 2006).
« Polisakarida-ppt (noni-ppt) yang terkandung dalam Tahitian Noni Bioactive buah Morinda cifitrolia L.
memiliki Aktivitas Anti-Tumor. Secara in vivo. Mencit yang diduksi
tumor lalu ditritmen dengan noni-ppt mensupresi pertumbuhan tumor
melalui aktivasi sistem imun host. Selain itu, noni-ppt mampu
menstimulasi penglepasan sejumlah sitokin dari sel-sel imun. Efek
kuratif dan peningkatan survival time melalui pemberian noni-ppt
–sebagai agen suplemen tritmen kanker akan lebih efektif bila
dikombinasikan dengan agen kemoterapi dalam dosis suboptimal (Hirazumi
Anne et al. Phytoter Res, 1999).
« Damnakantal yang bersumber dari Morinda cifitrolia L.
dapat Menstimulasi Apoptosis (kematian sel) pada sel fibroblas
manusia Uvr-1 melalui inhibitor tirosin kinase. Sel-sel kanker yang
ditritmen damnakantal memperlihatkan apotosis dan fragmentasi DNA yang
lebih banyak bila dikombinasikan dengan radiadi ultraviolet (Hiwasa
et al. Federation of European Biochemical Societies Letters, 1999).
« Aktivitas Anti-Tumor Etanol (noni-ppt) Morinda cifitrolia L.
terhadap mencit singenik yang diimplantasi Karsinoma Paru tidak
bersifat toksik secara langsung. Akan tetapi, memperkuat sistem imun
terlebih dulu, terutama melibatkan makrofag dan limfosit (Hirazumi A. Et
al proceeding of The Western Pharmacology Society, 1994)
« Buah Morinda cifitrolia L. dapat dijadikan Anti-Inflamasi dan Konstituen Kemo-Preventif potensial terhadap kanker.
Antraquinon, ester asam lemak sakatida, glikosida iridoida dan
glikosa flavanol yang bersumber dari Morinda cifitrolia L., dapat
,enginhibisi aktivitas inflamasi 12-O-tetradekanoilforbol-1 3-astetat
(TPA) (1 microg/telinga) pada mencit. Khusus untuk ester asam lemak
sakarida sangat kuat sebagai anti-inflamasi dengan nilai ID50
0,46-0,79 per telinga. Selain itu, semua komponen tersebut mampu
melawan aktivasi antigen dini virus Epstein-Barr (EBV-EA) yang
diinduksi oleh TPA secara moderat dengan nilai IC50 mencapai 386-578
mol rasio/32 pmol TPA (Akihisa et al. J Nat Prod, 2007).
« Tahitian Noni Bioactive Morinda cifitrolia L. (noni) dapat
menginhibisi Inisiasi Angiogenik dan Mendestruksi Jaringan Vaskuler
Mmanusia yang baru dalam Konteks Angiogenesis Patologis. Noni dalam
konsentrasi 5% (vol/vol) sangat efektif guna menghambat inisiasi knucup
pembuluh darah baru dari eksplan vena plasenta, serta efektif
mengurangi kecepatan pertumbuhan dari proliferasi perkembangan kuncup
kapiler. Sedangkan noni dengan konsentrasi 10% di dalam media
pertumbuhan mampu menginduksi degenerasu dan apotosis jaringan kapiler
selama beberapa hari aplikasi. Konsentrasi tersebut juga efektif
menghambat inisiasi kapiler eksplan tumor payudara manusia, ditandai
degenarasi pembuluh selama 2-3 hari (Conrad et al. Angiogenesis, 2003)
«
Novel glikosida yang diekstraksi dari Tahitian Noni Bioactive buah
Morinda cifitrolia L. efektif mensupresi transformasi sel pada kasus
kanker. Diantaranya glikosida dapat menginhibisi transaktivasi AP-1 dan
transformasi sel pada klutur sel tikus epidermal JB6 (Liu et al.
Cancer Research, 2001).
« Tahitian
Noni Bioactive buah Morinda cifitrolia L. signifikan Mereduksi Kadar
Gula Darah dan Berperan dalam Aktivitas Penyembuhan Luka Kasus
Diabetes. Secara in vivo, tikus yang diminumkan
Tahitian Noni Bioactive Morinda cifitrolia L. (100 mL/kg berat badan)
selama 10 hari memperlihatkan pengecilan area luka (model luka eksisi)
sebesar 73% dibandungkan kontrol. Dintandai peningkatan signifikan
berat jaringan granulasi dan isi hidroksiplin, serta pembentukan
kolagen lebih cepat dibandingkan dibandingkan kontrol. Sedangkan nilai
glukosa puasa tikus kelompok diabetes berkurang 29% dibandingkan
kontrol (Nayak et al. J Wound Care, 2007).
« Ekstrak kloroform Morinda memiliki properti peyembuhan luka.
Aplikasi topikal ekstrak buah Morinda dengan konsentrasi 20 mg/mL
dapat mengakselerasi penyembuhan luka pada tikus dibandingkan kontrol.
Kontraksi luka terbentuk secara lengap, dan rambut segar mulai tumbuh
di area luka pada hari ke- 15 pasca tritmen Morinda (Mathiavanan et
al. J Med Food, 2006).
« Fraksi Heksan Morinda cifitrolia L. memiliki aktivitas antituberkular.
Konstituen heksan yang berperan adalah E-fitol, campuran dua
ketosteroid, dan epidioksisterol dari kampesta-5,7 ,22-trien-3-ol
(Saludes et al. Phytother Res, 2002).
« Ekstrak Morinda cifitrolia L. secara in vitro memilki Aktivitas Antiviral, Antifungal, Anti Bakterial, serta aktivitas Anti Komplemen.
Penelitian ini memperkuat manfaat anti-infeksi Morinda cifitrolia L.
yang secara tradisional diyakini oleh bangsa Polinesia (Locher et al.
Journal of Ethnopharmacology, 1995).
« Ekstrak buah Morinda cifitrolia L. memiliki Aktivitas Anti-Oksidatif.
Berdasarkan pengukuran metode terat tiosianat (FTC) dan uji asam
tiobarbiturat (TBA), komponen nonpolar Morinda cifitrolia L. signifikan
memliki aktivasi antioksidatif (Zin et al. Journal of Food Chemistry,
2002).
« Ekstrak
Morinda signifikan Meneutralisir Lipid Peroksidase pada Membran
Sperma dengan Cara Mempertahankan Perlawanan Terhadap Oksidasi, dan
Proteksi terhadap Struktur serta Fungsi Membran Sperma.
Sperma dengan fungsi fisiologis normal diperoleh melalui teknik
sentrifugasi, sedangkan ROS diperoleh dari hiposantin-sanzin-sanzin
(HX-XO). Analisis injuri lipid peroksida dan fungsi membran sperma
memakai hypoosmoticswelling (HOS) memperlihatkan ekstrak Morinda (0.
125, 0.25, 0.5 g x M( [-1]) dapat meningkatkan vitalitas SOD pada
suspensi sperma, dan mereduksi kandungan MDA dibandingkan vitamin X.
Mekanisme ini dapat diaplikasikan untuk mentritmen infertilitas dan
astenospermia pada kaum pria (Yang et al. Zhongguo Yao Za Zhi, 2006).
« Aktivitas Morinda cifitrolia L. untuk Membersihkan Super-Oksida Oksigen dinilai tinggi,
ditandai dengan penurunan mikromol potalisium sianida mencapai 1,66 ±
-1,22 dalam 1 g aneka jaringan terdehidrasi. Analisis kromatografi
dan spektrofotometri memperlihatkan komponen antioksidan yang diduga
termasuk famili glikosida dan polifenol (Calzuola et al. Int J Food Sci
Nutr, 2006).
« Tahitian Noni Bioactive Morinda cifitrolia L.
berfungsi sebagai irigant endodontik yang efektivitasnya setara
sodium hipoklorat (NaOCI). Penelitian pemakai geligi premolar manusia
yang diinokulasi dengan Entercoccus faecalis pada suhu 37 °C di dalam
CO2 selama 30 hari. Hasil scanning mikroskop elektron memperlihatkan
efektivitas penghilangan lapisan smear pada geligi yang ditritmen
Tahitian Noni Bioactive Morinda cifitrolia L. dibandingkan klorheksidin
glukonat (CHX) atau setara NaOCI (Murray et al. J Endod, 2008).
« Tahitian Noni Bioactive Morinda cifitrolia L.
dapat Menghambat Pengosongan Lambung melalui Mekanisme Stimulasi CCK
dan Aktivasi Rreseptor CCK1. Penelitian in vivo memakai tikus jantan
mempengaruhi motilitas gastrointestinal setelah dipuasakan sepanjang
malam (Pu et al. Chinese Journal of Physiology, 2004).
« Morinda cifitrolia L.
secara Klinik dapat Memperlama Survival Ppasien Kanker dengan cara
Meningkatkan Respon Immun. Studi kasus terhadap dua laporan klinik
dilakukan melalui wawancara, pengecekan catatan medis dan melalui
pengamatan slidei patologi. Hasilnya Morinda cifitrolia L. dianggap
penting sebagai adjuvant imunoterapi untuk kadus-kasus kanker (Desmond.
Hawaii Medical Journal, 2004).
« Buah Morinda cifitrolia L.
dar Tahiti aktivitas Enzimatik Lipoksigenase. Komponen utamanya
adalah Lignan, Pinoresinol, Bisdemetilpinoresinol, Quersetin,
Kaemferol, Skopoletin, Isoskopoletin, dan Vanilin; semua fiftokimia
tersebut dapat menginhibisi 5-LOX dan 15-LOX dengan IC50 sekitar 0,43
hingga 16,5 µM, khusus untuk quersetin memperlihatkan linhibisi lemah
terhadap aktivitas enzimatik COX-2 (Deng et al. J Nat Prod, 2007).
« Setiap produk Morinda cifitrolia L.
memilki Perbedaan Komposisi Berdasarkan Hasil Identifikasi Marker TLC
dan Konstituen HPLC-MS. Siginifikasi perbedaan diperlihatkan pada
matker TLC 3-metil-1,3-butanediol dan konstituen HPLC-MS mencakup
glukosida iridoida, skopoletin, rutin, asam lemak glukosida,
antraquinon, noniosida B dan C (Potterat et al. J Agric Food Chem,
2007).
«
Tahitian Noni emproteksi Liver dari Berbagai Kerusakan akibat
Substansi Toksik. Beberapa bantahan ilmiah terhadap laporan publikasi
kasus Hepatitis Akut yang diduga akibat mengkonsumsi Tahitian Noni
Bioactive noni: (1) laporan tidak disertai uji paparan ulang untuk
mengkonfirmasi toksisitas; (2) laporan tidak disertai data peningkatan
enzim liver, padahal secara in vivo Tahitian Noni Bioactiveterbukti
memproteksi liver tikus; (3) potulat penyebab toksisitas liver adalah
antraquinon, padahal Tahitian Noni BIOACTIVE sebagai
novel food telah dinyatakan terbebas dari antraquinon oleh Uni Eropa
tahun 2003; (4) Departemen Kesehatan dan Keselamatan Austria telah
melakukan analisis independen dengan kesimpulan bahwa Tahitian Noni BIOACTIVE tidak menyebabkan efek toksik terhadap liver; dan (5) uji klinik terhadap 96 relawan yang minum Tahitian Noni BIOACTIVE sebanyak
750 mL/hari hasil analisis kimia darahnya tidak memperlihatkan
abnormalitas enzim liver (Jensen C.J et al. J Gastroenetology &
Hepatology, 2006).
« Ekstrak buah Morinda cifitrolia L. dapat
dimanfaatkan untuk Mentritmen Penyakit Infeksi dan Tumor. Penelitian
in vitro dilakukan terhadap 15 Spesies Bakteri dan 9 Spesies Jjamur.
Aktivitas antibakterial ekstrak metanol Morinda cifitrolia L.
signifikan menginhibisi bakteri gram positif dan gram negatif.
Inhibisi terkuat terjadi pada Salmonella paratyphy A mencapai 27 mm.
Sedangkan aktivitas antifungal ekstrak metanol Morinda cifitrolia L.
signifikan menginhibisi pertumbuhan misel semua jenis jamur, dengan
presentasi terbesar terjadi pada Trychophyton mentagrophytes (79,3%).
Aktivitas antitumor ekstrak metanol Morinda cifitrolia L.
diperlihatkan dengan signifikasi inhibisi terhadap sel-sel Hep2 (50%)
dengan pengenceran 1: 8 (Jayaraman et al. International Journal of
Integrative Biology, 2008).
« Pendinginan direkomendasikan sebagai Cara Penyimpanan Tahitian Noni Bioactive Morinda cifitrolia L.
Aagar Properti anti-Oksidannya dapat Dipertahankan. Aktivitas
pembersihan radikal bebas (RSA) Tahitian Noni Bioactive Morinda
cifitrolia L. dengan antioksidan 1,1-difenil-2-pikrihidrazi l (DPPH) di
dalam 140 mg asam askorba/100 mL dan total fenol do dalam asam
galat/100 mL berkurang akibat fermentasi selama 3 bulan (90%),
dehidrasi dengan suhu 20 °C (20%), dan pendinginan pada suhu – 18 s.d 4
°C (10%) (Yang et al. J Food Chemistry, 2007).
« Puree buah Morinda cifitrolia L.
berfungsi sebagai imunomodulator atau alternatif antibiotik nenatal.
Penelitian in vivo memakai uji bakterisida pada lembu neonatal yang
diminumkan puree Morinda cifitrolia L. sebanyak 25 mL dua kali dalam
sehari (pengganti susu) memperlihatkan signifikasi efek letal terhadap
Escherichia coli dan Staphylococcus epidermidis pada hari ke-14
dibandingkan kontrol (Schafer et al. 2007).
« Ekstrak Morinda cifitrolia L. signifikan memiliki aktivitas scavanging terhadap NO. Penelitian in vitro memperlihatkan Morinda cifitrolia L.
berada pada peringkat tiga aktivitas scavanging diantara 17 tanaman
lainnya. Plantamedika ini dapat dijadikan novel agen terapeutik untuk
berbagai kondisi patologis akibat pembentukan NO berlebihan atau produk
oksidasi peroksinitrit (Jagetia et al. J Medical Food, 2004).
« Ekstrak buah Morinda cifitrolia L. Dapat
Mencegah Aterosklerosis melalui Mekanisme Inhibisi Oksidasi
Lipoprotein. Antioksiden kelompok fenol hidroklasi berperan dalam
menginhibisi oksidasi LDL oleh tembaga dengan kekuatan 88% dan 96%.
Komponen novel yang berhasil diisolasi diantaranya asam amerikanoat A
dan morindolin (Kamiya et al. J Agric Food Chemistry, 2004).
« Ekstrak cairan Morinda cifitrolia L.
Memiliki Efek Aanti-Iinflamasi Tanpa Memicu Efek Toksik secara Akut
ataupun Kronik. Penelitian in vivo dengan model inflamasi injeksi
carrageenan (1%) memperlihatkan inhibisi inflamasi lengkap (volume eema)
pada tungkal tikus yang ditritmen ekstrak Morinda cifitrolia L. (200
mg, ip). Selain itu tikus yang diminumkan ekstrak Morinda cifitrolia
L. (200 mg) memperlihatkan respon inhibisi terhadap inflamasi yang
diinduks bradikinin (Mc Koy et al. Pharmacol Soc, 2002).